Linus Torvalds, pendiri Linux, memiliki menyatakan ketidakpuasannya terhadap saran yang dibuat oleh pengembang Google tentang penanganan inode sistem file oleh kernel Linux. Dalam pertukaran milis, Torvalds menunjukkan ketidakefektifan nomor inode unik, dengan menyatakan bahwa mengandalkan sistem kuno menghambat kemampuan sistem file modern. Dia telah menekankan pentingnya beralih dari metode lama ini, dengan fokus pada adaptasi terhadap teknologi sistem file kontemporer.

Debat tentang Implementasi Inode

Perdebatan, berpusat pada tentang perlunya pengidentifikasi inode unik untuk pengarsipan file, Torvalds dan pengembang Google Steven Rostedt terlibat dalam diskusi hangat. Terlepas dari pernyataan Rostedt bahwa inode harus mempertahankan pengidentifikasi unik agar jelas, Torvalds mengkritik pendekatan ini karena terlalu rumit dan tidak perlu. Menegaskan bahwa kernel tidak boleh dibebani dengan fitur-fitur yang berlebihan, ia dengan lantang memperingatkan agar terus menyalin lapisan sistem file virtual (VFS) fungsi, sebuah praktik yang dianggapnya kontraproduktif.

Menuju Rilis yang Lebih Stabil

Meskipun diskusi yang penuh semangat mendominasi milis, Torvalds juga mengumumkan 6.8-rilis rc2 dari kernel Linux. Pembaruan ini mengikuti kekhawatiran terhadap kandidat rilis sebelumnya, yang mencakup masalah penjadwalan AMDGPU dan bug Btrfs yang diidentifikasi dan diselesaikan sebelum rilis. Torvalds menyampaikan rasa optimisme terhadap stabilitas rilis terbaru, mendorong komunitas untuk terlibat dalam pengujian dan memastikan keandalan kernel.

Pengembang Google mengakui adanya kesalahpahaman parsial mengenai materi pokok, yang menyebabkan Umpan balik Torvalds cenderung menyarankan alternatif yang lebih selaras dengan visinya untuk evolusi kernel. Percakapan ini merefleksikan proses pengembangan kernel yang dinamis dan terkadang kontroversial, dimana pertukaran yang kuat menggarisbawahi pentingnya ketepatan teknis dan komunikasi yang jelas.

Di tengah perkembangan ini, Rostedt mengisyaratkan tekanan yang dihadapi pengelola, dengan menyinggung perlunya sumber daya untuk mengatasi kelelahan pengelola – sebuah komponen penting untuk mempertahankan kesehatan proyek yang digerakkan oleh sukarelawan. Linus Torvalds sebelumnya telah mengakui masalah profesionalisme dan dampak komunikasi agresif pada komunitas pengembangan Linux. Keterlibatannya dalam pertukaran informasi baru-baru ini menunjukkan komitmen berkelanjutan terhadap perdebatan sengit, yang diimbangi oleh pembelajaran dari pengalaman masa lalu.

Categories: IT Info