Penemuan signifikan telah dilakukan di dalam gunung berapi yang sudah punah di dekat perbatasan Nevada-Oregon. Para peneliti yakin mereka mungkin telah menemukan deposit litium terbesar di dunia, sebuah temuan yang dapat mengubah dinamika global pasokan litium.

Potensi Pengubah Permainan bagi AS

Pada tanggal 30 Agustus 2023, makalah diterbitkan di jurnal Science Advances oleh peneliti Thomas Benson, Matthew Coble, dan John Dilles merinci temuan mereka. Mereka melaporkan penemuan deposit litium terbesar yang diketahui di dunia, yang terletak di dalam kaldera gunung berapi yang sudah punah di Nevada. Para peneliti berpendapat bahwa deposit tersebut dapat secara dramatis berdampak pada kapasitas Amerika untuk memproduksi baterai tanpa bergantung pada sumber dari Tiongkok. Abstrak dari makalah mereka menyoroti potensi sumber daya litium sedimen gunung berapi, dengan memperhatikan kedalaman dangkal dan endapan bertonase tinggi. Sedimen di bagian selatan kaldera McDermitt, khususnya di Thacker Pass, mengandung kadar litium yang sangat tinggi, melebihi sumber daya litium batulempung global lainnya yang diketahui.

Para peneliti memperkirakan bahwa antara 20 hingga 40 juta ton logam litium terdapat di dalamnya. hadir di dalam kawah gunung berapi ini, terbentuk sekitar 16 juta tahun yang lalu. Jumlah ini melampaui simpanan yang ditemukan di bawah dataran garam Bolivia, yang sebelumnya dianggap sebagai yang terbesar di dunia. Pada tahun 2020, total permintaan lithium di seluruh dunia berjumlah 292 ribu metrik ton setara litium karbonat. Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah ini akan meningkat menjadi sekitar 2,5 juta metrik ton.

Sebuah analisis mengungkapkan bahwa batulempung yang tidak biasa, terdiri dari mineral ilit, mengandung antara 1,3% hingga 2,4% litium di kawah gunung berapi. Konsentrasi ini hampir dua kali lipat dibandingkan magnesium smektit, mineral yang lebih umum dibandingkan ilit.

Sumber: Science Advances

Anouk Borst, ahli geologi di KU Leuven University Belgia, mengomentari penemuan tersebut dengan menyatakan, “Jika Anda mempercayai perkiraan mereka, ini adalah deposit litium yang sangat, sangat signifikan. Hal ini dapat mengubah dinamika litium secara global, dalam hal harga, keamanan pasokan, dan geopolitik.”
Kisah Geologi di Balik Deposit

Kaldera McDermitt, tempat deposit tersebut terletak, terbentuk 16,4 juta tahun yang lalu setelah letusan gunung berapi yang dahsyat. Kaldera tersebut dipenuhi dengan produk letusan magma alkali yang kaya akan berbagai unsur, termasuk litium. Seiring waktu, sebuah danau terbentuk di dalam kawah, mengumpulkan sedimen yang kaya akan tanah liat. Setelah danau dikeringkan, aktivitas vulkanik lainnya memaparkan sedimen ini ke air garam alkali yang panas, kaya akan litium dan potasium. Proses ini mengubah smektit di bagian selatan kawah, yang dikenal sebagai Thacker Pass, menjadi ilit, sehingga menghasilkan batulempung. kaya akan litium.

Sumber: Science Advances

Christopher Henry, profesor geologi emeritus di Universitas Nevada di Reno, mendeskripsikan bahan tersebut menyerupai “tanah liat pembuat tembikar berwarna coklat”, yang menekankan kandungan litium yang tinggi di dalamnya. Dia juga mencatat pencarian cadangan litium tambahan yang sedang berlangsung di AS.

Implikasi Ekonomi

Benson, salah satu peneliti dan ahli geologi di Lithium Americas Corporation ( LAC), menyebutkan bahwa perusahaannya berencana untuk memulai penambangan pada tahun 2026. Proses ekstraksi akan melibatkan penghilangan tanah liat dengan air, pemisahan butiran yang mengandung litium menggunakan mesin pemisah, dan kemudian pencucian tanah liat tersebut dalam tong asam sulfat untuk mengekstraksi litium. Jika proses ekstraksi terbukti hemat energi dan tidak terlalu bergantung pada asam, penemuan ini bisa menjadi signifikan secara ekonomi. Hal ini dapat memastikan pasokan litium yang stabil untuk AS, sehingga mengurangi kekhawatiran tentang potensi kekurangan litium.

Categories: IT Info