Samsung dan Google berkolaborasi dalam headset Exended Reality (XR), yang secara internal diberi kode nama “Project Moohan”. Inisiatif ini terjadi setelah keputusan Google untuk meninggalkan kacamata Augmented Reality-nya di bawah Proyek Iris. Sumber yang dekat dengan pengembangan proyek telah menyatakan kekhawatirannya tentang kesiapannya untuk bersaing dengan Vision Pro Apple, bahkan pada tahun 2024. Sifat proyek yang penuh rahasia telah menyebabkan ketegangan internal, dan tim perangkat keras internal Google tetap dipertahankan. dalam kegelapan.
Kekhawatiran Samsung
Keterlibatan Samsung dalam proyek ini ditandai dengan ketatnya pengembangan headset XR. Kendali ini telah menyebabkan kurangnya kepemimpinan yang jelas dalam arah proyek, menurut sumber. Laporan terbaru menunjukkan bahwa Samsung telah menunda peluncuran headset tersebut karena kekhawatiran akan kemampuannya untuk menyaingi Vision Pro milik Apple. Karyawan Google juga menyampaikan sentimen serupa, salah satu stafnya menyebutkan kepada Business Insider, bahwa headset tersebut “pastinya tidak memberikan penyangga yang cukup untuk mendekati Vision Pro”. Seorang mantan karyawan mengatakan kepada Business Insider bahwa “Masalah Google dengan perangkat keras pada dasarnya adalah mereka mengalami kesulitan dengan perangkat keras tersebut. jenis konsistensi produk”.
Upaya Perangkat Lunak XR Terpisah dari Google
Sementara proyek bersama dengan Samsung berlanjut, Google juga sedang mengerjakan perangkat lunak kacamata AR miliknya sendiri. Perangkat lunak ini, yang dikenal sebagai proyek perangkat lunak Micro XR, sedang diuji pada kacamata monokuler dengan nama sandi “Betty” dan versi binokular bernama “Barry.” Orang dalam telah mengindikasikan bahwa kacamata yang dilengkapi dengan perangkat lunak XR Google mungkin akan tersedia pada tahun 2025. Pimpinan Google secara aktif mencari mitra untuk perangkat lunak ini, dengan Samsung sebagai kandidat potensial.
Upaya Masa Lalu dan Rencana Masa Depan
Google telah melakukan upaya sebelumnya dengan kacamata pintar Iris, yang bertujuan untuk mengintegrasikan layanan seperti Google Maps. Namun, seringnya perubahan arah produk menyebabkan ketidakpuasan di kalangan karyawan. Salah satu individu menyatakan bahwa “setiap enam bulan ada perubahan besar dalam program ini”. Setelah pembatalan Iris, Google mengalihkan fokusnya ke Project Moohan yang bekerja sama dengan Samsung. Meskipun ada tantangan, Google tetap berkomitmen terhadap masa depan kacamata pintar, dengan pengembangan perangkat lunak yang sedang berlangsung dan potensi kemitraan yang akan segera terjadi.
Apple Vision Pro
Apple’s Vision Pro adalah headset realitas campuran yang diluncurkan perusahaan di WWDC 2023 awal tahun ini. Headset untuk Pengalaman AR dan VR Memungkinkan pengguna menikmati konten augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) di satu perangkat, berkat VisionOS, sistem operasi baru yang dibangun di iOS dan dirancang untuk realitas campuran.
Pengguna dapat beralih antara mode AR dan VR tergantung pada apa yang ingin mereka lihat dan lakukan. Dalam mode AR, pengguna dapat menampilkan konten digital di lingkungan nyata mereka, sedangkan dalam mode VR, pengguna dapat menampilkan benamkan diri Anda dalam dunia virtual sepenuhnya.
[konten tertanam]
Vision Pro menawarkan beragam aplikasi dan fitur untuk hiburan, bersosialisasi, bekerja, dan banyak lagi. Pengguna dapat bermain game, menonton film, mendengarkan musik, terhubung dengan teman, dan menggunakan alat produktivitas di perangkat. Mereka juga dapat mengakses web menggunakan Safari dan layanan Apple lainnya seperti iCloud, Apple Music, Apple TV+, dan Apple Arkade.
Vision Pro berjalan pada dua chipset yang memungkinkan kinerja realitas campurannya: chip M2 dan chip R1 baru. Chip M2 adalah chip yang sama yang mendukung beberapa MacBook dan Mac terbaik serta menangani aplikasi dan fitur tradisional di perangkat. Chip R1 adalah co-prosesor baru yang berhubungan dengan campuran-elemen realitas dan sensor, seperti melacak kepala, mata, tangan, dan suara pengguna.
Microsoft telah mengumumkan bahwa mereka akan menghadirkan beberapa aplikasi produktivitas populernya ke headset Apple Vision Pro AR. Aplikasi tersebut mencakup Word, Excel, dan Teams, yang memungkinkan pengguna membuat dan mengedit dokumen, spreadsheet, dan presentasi, serta berkolaborasi dan berkomunikasi dengan orang lain dalam realitas campuran.